Ketika Karyawan Tolak Promosi Jabatan karena Sudah Ada di Comfort Zone

Comfort zone biasanya membuat seseorang tidak berani mengambil risiko, termasuk tanggungjawab baru. Bagaimana jika seorang karyawan menolak naik jabatan karena sudah berada pada comrfort zone? Baikkah untuk karirnya?

Pakar dari Experd Consultant, perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultasi pengembangan sumber daya manusia, Cherry Zulviyanti Riadi Lukman melihat langkah karyawan yang menolak naik jabatan karena comfort zone itu kurang baik. Karyawan tersebut berarti menolak kesempatan yang telah diberikan atau dipercayakan oleh pihak manajemen.

"Dalam hal ini kelihatan banget kalau karyawan itu tidak mau mengembangkan dirinya, mendapat promosi jabatan yang lebih baik lagi," jelas Cherry yang menjabat sebagai Chief Consultan Assessment di Experd Consultan itu saat diwawancara wolipop Kamis (9/1/2013).

Penolakan dari karyawan tersebut tentu saja bisa berdampak kurang baik pada karir. Pandangan manajemen ataupun lingkungan kerja juga dapat berpengaruh.

"Kalau misalnya sudah sekali menolak, dia hanya menutupi dirinya dengan pekerjaan yang ini-ini saja. Nanti ke depannya akan susah berkembang, baik dari dirinya yang tidak mau mencoba hal baru atau pihak lain yang tidak mau memberikan kesempatan lagi terhadap orang tersebut," urainya.

Cherry menyarankan jika Anda memang sudah merasa nyaman pada situasi kerja dan tanggungjawab yang diberikan perusahaan, saatnya untuk menantang diri sendiri. Biarkan diri Anda merasa tertantang untuk mengubah pola kerja yang sudah biasa ditekuni tersebut. Hal ini agar perusahaan juga melihat Anda sebagai orang yang mau berkembang.

Bagaimana jika penolakan tersebut datang karena hal lain, misalnya demi keluarga? Cherry menyarankan bicaralah ke pihak manajemen.

"Kalau perusahaan yang baik tentunya akan memikirkan win win solution. Jadi selain memikirkan perkembangan karir si karyawan tersebut juga memikirkan kehidupan pribadi karyawan," tutur wanita lulusan Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran itu.